MENUJU NEGERI DI BALIK AWAN_2 # "bepetualang di alam dan mempelajari kesemestaannya" (KONSEP ILMU)
PERSATUAN EMPAT ELEMEN DASAR BUMI Tanah, Air, Api dan Udara menjadi Kehidupan, Penghidupan dan Kesempurnaan.
1. Tanah (Penghimpun)
Tanah merupakan unsur yang paling mendasar pada bumi ini,
bayangkanlah jika tidak ada tanah, dimana kita dapat berpijak, dimana
pohon-pohon akan tumbuh, dan seterusnya apakah kita sebagai manusia bisa
hidup tanpa tanah.
Pada unsur inilah awal mula kehidupan, setelah terciptanya tanah
yang ada sebanyak tujuh lapis hingga Tuhan ciptakan Sungai-sungai yang
mengalirkan Air baik di bawah maupun di atas tanah, maka tumbuhlah
tunas-tunas pohonan yang seblumnya telah Tuhan tanamkan bibit-bibit di
dalam tanah itu untuk mencukupi bumi ini sebagai tempat tinggal manusia.
Bayangkanlah jika tidak ada air, bagaimana kita minum untuk proses
metabolisme yang kita butuhkan dan bagaimana tumbuhnya bibit-bibit yang
memerlukan air sebagai makanan utama.
Tunas-tunas yang tumbuh dari bibit yang mengembang menjadi kecambah
tidaklah cukup dengan tanah dan air, maka Tuhan cukupkan pula Udara agar
tunas itu tubuh meninggi menjadi pohonan-pohonan guna menghasilkan
buah-buahan untuk kita makan dan makanan hewan-hewan lain yang dapat
mencukupi keperluan makan manusia.
Begitu pula dengan diciptakannya Api, hingga manusia dapat memakan
buah, sayur maupun daging-daging matang yang lezat setelah dimasak di
atas api. Maka lengkaplah tanah sebagai penghimpun atau wadah atau media
utama pembentuk kehidupan.
2. Air (Penumbuh)
Air merupakan unsur yang paling utama pada bumi ini, bayangkanlah
jika tidak ada air, bagaimana perputaran proses hidup dapat terjadi. Air
merupakan kebutuhan terpokok dari kebutuhan pokok, sebab sama-sama kita
ketahui, air lah satu-satunya kebutuhan yang tidak bisa kita tinggalkan
walaupun satu hari saja. Sehingga cukuplah air disebut sebgai unsur
penumbuh atau pemroses hidup.
3. Udara (Penghidup)
Atmosfer bumi yang terdiri dari tujuh lapis, cukup menghindarkan
kita dari kehampaan di ruang angkasa, atau meteorid-meteorid yang dapat
jatuh oleh gravitasi bumi dan menghantam serta membinasakan isi bumi.
Angin diciptakan untuk membentuk atmosfer itu.
Udara bukan lagi sebagai kebutuhan melainkan lebih dari sekedar
butuh atau perlu, sebab tanpa udara tidak mungkin makhluk yang
jelas-jelas hidup dengan bernafas dapat hidup tanpa udara. Sehingga
cukuplah udara dikatakan sebagi unsur penghidupan.
4. Api (Penghidupan)
Matahari sebagi unsur api, jiakalau tidak ada, maka bumi akan gelap
gulita oleh malam. Tentu segala macam tumbuh-tumbuhan tidak dapat
memasak makanannya (fotosintsis), dan manusia beserta hewan tidak dapat
mendapatkan kehangatan dalam tubuh yang sangat memerlukan panas agar
perdaran darah menjadi lancar. Bisakah makhluk hidup tanpa unsur panas?
Tidak!
Bahan makanan yang didapat di alam, baik nabati maupun hewani, tanpa
dimasak, tentu tidak enak rasanya kalau langsung di makan, bahkan dapat
menimbulkan penyakit ataupun keracunan, maka api diciptakan untuk
melengkapi makhluk agar hidupnya berlanjut (tidak mati) dan
makanan-makanan yang selalu bersih, darah yang lancar mengalir serta
mata yang dapat melihat di terangnya hari, sehingga lengkaplah bumi
beserta isinya dengan unsur api sebagi penyambung tali kehidupan atau
sebagi penghidupan.
Oleh sebab keempat elemen dasar bersatu, maka timbulah
gesekan-gesekan yang dapat menghasilkan berbagai macam efek seperti
panas, listrik, gerakan atau getaran, dan lain sebaginya. Maka efek-efek
tersebut yang di maksud dengan energi dan energi sangat di butuhkan
manusia untuk mendapatkan tenaga, daya, usaha atau upaya untuk bergerak,
bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. Energi banyak terdapat di bumi
atau alam ini sebagai hasil dari bersatunya empat elemen dasar alam ini.
Sehingga dapatlah makhluk hidup memanfaatkannya sebagai unsur
penyempurna hidupnya alam ini.
Dan hal-hal di atas ini serupa dengan keadaan tubuh manusia, melihat alam = melihat diri kita, lihat :
Air = Penumbuh = Darah = Tumbuh dari segumpal darah
Tanah = Penghimpun = Daging = Menumbuh jadi segumpal daging
Udara = Penghidup = Ruh = Ditiupkan ruh
Api = Penghidupan = Jiwa = Jati diri
Energi = Daya Hidup = Hasil dari bersatunya empat elemen
LALU
APA HUBUNGANNYA DENGAN BERPETUALANG DI ALAM???
Jika itu pertanyaannya, maka lihat korelasi berikut :
Berbicara energi, jelas kita sebagai manusia memerlukannya untuk
mendapatkan daya upaya untuk bekerja, mencari nafkah untuk diri dan
keluarga.
Energi yang dikatakan muncul dari pergesekan antar unsur pembentuk
alam dapatlah kita bagi menjadi dua macam, yakni energi negatif (buruk)
dan energi positif (baik). Energi yang baik menjadi tenaga yang baik dan
energi yang buruk adalah kebalikannya. Kira-kira, dengan keadaan
perkotaan yang penuh polusi dan penuh dengan manusia yang saling
menyerap energi, tentu dapat menyebabkan energi positif itu akan
berkurang adanya, sehingga kita akan menyerap energi yang cenderung
negatif, di tambah lagi tanah-tanah kota yang tertutup asapal dan beton,
air yang mengalir dalam pipa-pipa dan udara yang tidak terrekondisikan
oleh pepohonan yang sedikit di kota. Sedangkan di alam bebas, hutan
rimba, pegunungan, dan lain-lain kira-kira dengan ketidak beradaan
manusia lain, polusi dari asap kendaraan, pipa-pipa besi, tanah-tanah
yang tercemat, pastinya akan beda cerinya kan.
Pergesekan energi dari empat elemen alam murni, menghasilkan energi
murni dan murni, sudah pasti bersih dan sifat energi semacam ini adalah
positif. Maka :
dengan menyerap energi alam bebas = menambah daya hidup diri kita sebagai manusia.
LALU
APA HUBUNGANYA BERPETUALANG DAN BELAJAR TENTANG KESEMESTAAN?
Begini :
Teori tentang empat elemen adalah dasar daripada ilmu pengetahuan
tentang alam, maka bertolak daripada belajar tentang unsur-unsur di
alam, kita dapat mengkorelasikan kejadian-kejadian alam kepada
permasalahan kehidupan kita, baik dalam masalah pemenuhan kebutuhan
rohani maupun jasmani, baik dari segi ilmu fisika, geofisika,
metafisika, matematika, metamatematika, psikologi, parapsikologi, kimia,
biologi dan ilmu-ilmu pengetahuan alam lainnya bahkan ilmu-ilmu sosial,
cukup dengan memahami alam, dan inilah yang disebut dengan filsafat.
Filsafat Alam dan Ilmu (Konsep Alam).
Tanah = Alam sebagai tempat / penghimpun = tempat tinggal
Air = Alam sebagai sumber / penumbuh = nutrisi
Udara = Alam sebagai kebutuhan utama / penghidup =makanan pokok
Api = Alam sebagai pennyambung tali hidup / penghidupan = sumber daya (yang harus dipertahankan / diperbaharui)
Sehingga jelas-jelas kita sebagai manusia haruslah mengerti tentang
alam dengan belajar mempelajari alam, dan belajar itu adalah mencari
ilmu, mencari ilmu itu sama dengan menambah pengalaman (ingat :
peng'alam'an) sehingga cukup kebutuhan hidup kita (untuk mendapatkan
tempat tinggal, makanan, nutrisi serta cara-cara mempertahankan
kesinambungan sumber daya) dengan mengetahui segala hal tentang alam dan
cara-cara memanfaatkanya dengan benar.
tanpa ilmu = alam tidak berguna = mati
tanpa alam = ilmu itu tidak ada = mati
sebaliknya :
berilmu = alam berguna = hidup
beralam = ada ilmu =
belajar = hidup
beralam = ada ilmu =
tidak belajar = mati
alam = ilmu = untuk hidup
ilmu = untuk hidup = di alam (bumi)
ilmu = ada di alam
alam = mencakup ilmu
Pengalaman (mencari tahu hal-hal yang terjadi di alam) = Pengilmuan (mencari ilmu = belajar)
Alamiah = Sifat Ilmiah
Ilmiah = dari Sifat Alamiah
dari kesemunya itu dapatlah kita katakan satu hal bahwa :
Alam = Ilmu
Ilmu = Alam