Musim Gugur

Cari

Sabtu, 20 Oktober 2012

Indahnya Berpetualang di Alam

MENUJU NEGERI DI BALIK AWAN_2 # "bepetualang di alam dan mempelajari kesemestaannya" (KONSEP ILMU) 


PERSATUAN EMPAT ELEMEN DASAR BUMI Tanah, Air, Api dan Udara menjadi Kehidupan, Penghidupan dan Kesempurnaan.

1. Tanah (Penghimpun)
    Tanah merupakan unsur yang paling mendasar pada bumi ini, bayangkanlah jika tidak ada tanah, dimana kita dapat berpijak, dimana pohon-pohon akan tumbuh, dan seterusnya apakah kita sebagai manusia bisa hidup tanpa tanah.
    Pada unsur inilah awal mula kehidupan, setelah terciptanya tanah yang ada sebanyak tujuh lapis hingga Tuhan ciptakan Sungai-sungai yang mengalirkan Air baik di bawah maupun di atas tanah, maka tumbuhlah tunas-tunas pohonan yang seblumnya telah Tuhan tanamkan bibit-bibit di dalam tanah itu untuk mencukupi bumi ini sebagai tempat tinggal manusia. Bayangkanlah jika tidak ada air, bagaimana kita minum untuk proses metabolisme yang kita butuhkan dan bagaimana tumbuhnya bibit-bibit yang memerlukan air sebagai makanan utama.
    Tunas-tunas yang tumbuh dari bibit yang mengembang menjadi kecambah tidaklah cukup dengan tanah dan air, maka Tuhan cukupkan pula Udara agar tunas itu tubuh meninggi menjadi pohonan-pohonan guna menghasilkan buah-buahan untuk kita makan dan makanan hewan-hewan lain yang dapat mencukupi keperluan makan manusia.
    Begitu pula dengan diciptakannya Api, hingga manusia dapat memakan buah, sayur maupun daging-daging matang yang lezat setelah dimasak di atas api. Maka lengkaplah tanah sebagai penghimpun atau wadah atau media utama pembentuk kehidupan.
2. Air (Penumbuh)
    Air merupakan unsur yang paling utama pada bumi ini, bayangkanlah jika tidak ada air, bagaimana perputaran proses hidup dapat terjadi. Air merupakan kebutuhan terpokok dari kebutuhan pokok, sebab sama-sama kita ketahui, air lah satu-satunya kebutuhan yang tidak bisa kita tinggalkan walaupun satu hari saja. Sehingga cukuplah air disebut sebgai unsur penumbuh atau pemroses hidup.
3. Udara (Penghidup)
    Atmosfer bumi yang terdiri dari tujuh lapis, cukup menghindarkan kita dari kehampaan di ruang angkasa, atau meteorid-meteorid yang dapat jatuh oleh gravitasi bumi dan menghantam serta membinasakan isi bumi. Angin diciptakan untuk membentuk atmosfer itu.
    Udara bukan lagi sebagai kebutuhan melainkan lebih dari sekedar butuh atau perlu, sebab tanpa udara tidak mungkin makhluk yang jelas-jelas hidup dengan bernafas dapat hidup tanpa udara. Sehingga cukuplah udara dikatakan sebagi unsur penghidupan.
4. Api (Penghidupan)
    Matahari sebagi unsur api, jiakalau tidak ada, maka bumi akan gelap gulita oleh malam. Tentu segala macam tumbuh-tumbuhan tidak dapat memasak makanannya (fotosintsis), dan manusia beserta hewan tidak dapat mendapatkan kehangatan dalam tubuh yang sangat memerlukan panas agar perdaran darah menjadi lancar. Bisakah makhluk hidup tanpa unsur panas? Tidak!
    Bahan makanan yang didapat di alam, baik nabati maupun hewani, tanpa dimasak, tentu tidak enak rasanya kalau langsung di makan, bahkan dapat menimbulkan penyakit ataupun keracunan, maka api diciptakan untuk melengkapi makhluk agar hidupnya berlanjut (tidak mati) dan makanan-makanan yang selalu bersih, darah yang lancar mengalir serta mata yang dapat melihat di terangnya hari, sehingga lengkaplah bumi beserta isinya dengan unsur api sebagi penyambung tali kehidupan atau sebagi penghidupan.
    Oleh sebab keempat elemen dasar bersatu, maka timbulah gesekan-gesekan yang dapat menghasilkan berbagai macam efek seperti panas, listrik, gerakan atau getaran, dan lain sebaginya. Maka efek-efek tersebut yang di maksud dengan energi dan energi sangat di butuhkan manusia untuk mendapatkan tenaga, daya, usaha atau upaya untuk bergerak, bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. Energi banyak terdapat di bumi atau alam ini sebagai hasil dari bersatunya empat elemen dasar alam ini. Sehingga dapatlah makhluk hidup memanfaatkannya sebagai unsur penyempurna hidupnya alam ini.

Dan hal-hal di atas ini serupa dengan keadaan tubuh manusia, melihat alam = melihat diri kita, lihat :

Air = Penumbuh = Darah = Tumbuh dari segumpal darah
Tanah = Penghimpun = Daging = Menumbuh jadi segumpal daging

Udara = Penghidup = Ruh = Ditiupkan ruh
Api = Penghidupan = Jiwa = Jati diri

Energi = Daya Hidup = Hasil dari bersatunya empat elemen

LALU
APA HUBUNGANNYA DENGAN BERPETUALANG DI ALAM???

Jika itu pertanyaannya, maka lihat korelasi berikut :

     Berbicara energi, jelas kita sebagai manusia memerlukannya untuk mendapatkan daya upaya untuk bekerja, mencari nafkah untuk diri dan keluarga.

     Energi yang dikatakan muncul dari pergesekan antar unsur pembentuk alam dapatlah kita bagi menjadi dua macam, yakni energi negatif (buruk) dan energi positif (baik). Energi yang baik menjadi tenaga yang baik dan energi yang buruk adalah kebalikannya. Kira-kira, dengan keadaan perkotaan yang penuh polusi dan penuh dengan manusia yang saling menyerap energi, tentu dapat menyebabkan energi positif itu akan berkurang adanya, sehingga kita akan menyerap energi yang cenderung negatif, di tambah lagi tanah-tanah kota yang tertutup asapal dan beton, air yang mengalir dalam pipa-pipa dan udara yang tidak terrekondisikan oleh pepohonan yang sedikit di kota. Sedangkan di alam bebas, hutan rimba, pegunungan, dan lain-lain kira-kira dengan ketidak beradaan manusia lain, polusi dari asap kendaraan, pipa-pipa besi, tanah-tanah yang tercemat, pastinya akan beda cerinya kan.
     Pergesekan energi dari empat elemen alam murni, menghasilkan energi murni dan murni, sudah pasti bersih dan sifat energi semacam ini adalah positif. Maka :

dengan menyerap energi alam bebas = menambah daya hidup diri kita sebagai manusia.

LALU
APA HUBUNGANYA BERPETUALANG DAN BELAJAR TENTANG KESEMESTAAN?

Begini :

     Teori tentang empat elemen adalah dasar daripada ilmu pengetahuan tentang alam, maka bertolak daripada belajar tentang unsur-unsur di alam, kita dapat mengkorelasikan kejadian-kejadian alam kepada permasalahan kehidupan kita, baik dalam masalah pemenuhan kebutuhan rohani maupun jasmani, baik dari segi ilmu fisika, geofisika, metafisika, matematika, metamatematika, psikologi, parapsikologi, kimia, biologi dan ilmu-ilmu pengetahuan alam lainnya bahkan ilmu-ilmu sosial, cukup dengan memahami alam, dan inilah yang disebut dengan filsafat.

Filsafat Alam dan Ilmu (Konsep Alam).

Tanah = Alam sebagai tempat / penghimpun = tempat tinggal
Air = Alam sebagai sumber / penumbuh = nutrisi
Udara = Alam sebagai kebutuhan utama / penghidup =makanan pokok
Api = Alam sebagai pennyambung tali hidup / penghidupan = sumber daya (yang harus dipertahankan / diperbaharui)
     Sehingga jelas-jelas kita sebagai manusia haruslah mengerti tentang alam dengan belajar mempelajari alam, dan belajar itu adalah mencari ilmu, mencari ilmu itu sama dengan menambah pengalaman (ingat : peng'alam'an) sehingga cukup kebutuhan hidup kita (untuk mendapatkan tempat tinggal, makanan, nutrisi serta cara-cara mempertahankan kesinambungan sumber daya) dengan mengetahui segala hal tentang alam dan cara-cara memanfaatkanya dengan benar.

tanpa ilmu = alam tidak berguna = mati
tanpa alam = ilmu itu tidak ada = mati

sebaliknya :

berilmu = alam berguna = hidup
beralam = ada ilmu = belajar = hidup
beralam = ada ilmu = tidak belajar = mati

alam = ilmu = untuk hidup
ilmu = untuk hidup = di alam (bumi)

ilmu = ada di alam
alam = mencakup ilmu

Pengalaman (mencari tahu hal-hal yang terjadi di alam) = Pengilmuan (mencari ilmu = belajar)

Alamiah = Sifat Ilmiah
Ilmiah = dari Sifat Alamiah

dari kesemunya itu dapatlah kita katakan satu hal bahwa :


Alam = Ilmu
Ilmu = Alam

Tidak ada komentar: